Senin, 06 Juli 2015

Kebaikan dan Ketulusan


Datangnya dari hati
Hidup itu berat yaa..
Tapi mungkin akhirat lebih berat..
Karena kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan setelah dunia..

Bermain-main didunia, silakan saja ... asalkan kita tahu batasannya
Karena kehidupan dunia dan akhirat saling berkaitan
Kebaikan itu sesuatu yang murni. Kadang didalamnya ada ketulusan yang nggak akan pernah bisa dibeli dan dibayar.

Menjadi orang baik atau orang jahat, itu juga sebuah pilihan.
Yaa, dan setiap pilihan mempunyai konsekuensinya.
Dunia , akhirat, kebaikan, ketulusan, ?

Ada satu kalimat dari salah satu adegan drama korea.
“ orang yang paling kejam adalah seseorang yang memanfaatkan ketulusan orang lain “
Setuju atau nggak setuju ?
Bener juga, dengan kata lain setuju.

Betapa bodohnya seseorang yang dimanfaatkan ketulusannya itu, dan dia bisa tetap baik. Walaupun mungkin didalam hatinya, hati orang mana ada yang tahu. Kalau bukan sang Pemilik Hati.

Kadang kita memperlakukan seseorang, semaunya saja. Kita butuh, datangi dia. Kalau nggak butuh, ya udah hanya patung. Alias nggak dianggep.

Boleh saja mengandalkan seseorang. Itu artinya kita mempercayainya, tapi jangan sampai memanfaatkan kebaikan yang sudah dilakukannya.

Kita nggak tau sampai kapan kebaikan itu ada. Kita bisa aja jadi orang yang tidak melakukan kebaikan. Karena itu pilihan. Namun, setiap pilihan memiliki konsekuensinya. Ketulusan itu nggak akan pernah bisa dibeli dan dibayar. Karena ketika ketulusan itu baik, ia akan melekat meskipun ia disalahartikan.


Siapapun, kapanpun, dimanapun kita menemukan atau memiliki seseorang yang tulus itu semoga kita bisa memperlakukannya dengan tulus juga, bukan malah memanfaatkannya. Tempatkan sesuatu pada tempatnya. Karena ketika orang itu pergi, mungkin dia tidak pernah kita temui lagi, atau mungkin dia adalah yang terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar