Senin, 31 Desember 2018

" My 2018 "

2018
Tahun yang penuh semangat, up and down
semuanya
ada saatnya ingin menyerah
ada saatnya ingin berjuang
Semua rasa campur aduk pokoknya


Berkesan?
Iya, setiap tahun berkesan
Banyak pengalaman baru
Ujian yang datang berbeda beda setiap saatnya
Dan yang selalu disyukuri
kita bisa melewatinya

Menjadi guru selama 1 tahun ini, pengalaman yang luar biasa.
Banyak cerita, banyak suka dan duka,
ada sisi menyenangkan bisa bertemu sama anak-anak, menikmati masa masa perkembangan mereka, kepolosan mereka, tingkah mereka yang kadang bikin emosi sendiri, tapi gemes
Sesuatu yang nggak bisa dilupain
terimakasih sudah memberikan saya kenangan yang indah nan mengemaskan.

Kegalauannya?
galauin pekerjaan yang penuh lika liku
makin melihat beragam sisi dunia ini
Sampai kadang nggak habis pikir
Jodoh?
misteri yang bisa dibilang belum terjawab
Sampai saat ini hanya bisa berdoa
dan terus intropeksi diri supaya lebih baik lagi
Kalo memang sudah waktuNYA, Allah pasti akan menghadirkannya dengan cara yang indah dan tidak terduga

Semoga tahun 2019 ini, semoga semua makin lebih baik lagi, bisa lebih bersyukur, lebih bersabar, dan ikhlas buat melewati semuanya.
Satu persatu semua cita bisa tercapai
dan semoga tahun ini sudah ada "tanda" dari Allah untuk menemukan partner kehidupan
Pekerjaan semoga lebih berkah dan sejahtera untuk semuanya

Kamis, 27 Desember 2018

" Kehilangan "

Sabtu, 22 Desember 2018.
Terjadi tsunami, di selat sunda. Lampung selatan dan wilayah Banten menjadi lokasi yang terkena musibah tsunami.

Ada salah satu public figur yang sedang mengisi acara di tanjung lesung dan menjadi korban. Band seventeen, mereka sedang manggung saat kejadian itu terjadi. Vokalisnya Ifan, menjadi korban yang selamat, dan ternyata ketiga teman bandnya tidak selamat. Istri vokalis juga tidak selamat.

Dari sini, Dini merasa belajar tentang kehilangan.
Bukan hanya Ifan seventeen yang merasakan kehilangan. Semua yang menjadi korban disana, teman atau keluarganya pasti juga merasakan kehilangan.

Kehilangan ?
Apakah kita siap untuk merasakan kehilangan ?
Terutama kehilangan orang yang kita sayangi,
Orang yang menemani hari-hari kita selama ini,

Rasanya nggak bisa dibayangkan, kehilangan orang-orang tersayang dalam satu waktu, dan secara tiba-tiba.
Dunia ini memang hanya sementara
Pantai yang begitu indah, bisa menjadi menakutkan dengan gelombang tsunaminya.
Allah menciptakan segala sesuatunya dengan kelebihan dan kekurangan

Kehilangan ?
Perginya seseorang
Hilangnya sesuatu
Dunia adalah tempat meninggal
dan Akhirat adalah tempat tinggal

Maut ?
kematian ?
itu pasti.
Seperti dalam ayat alquran " kematian itu sangatlah dekat "
Dimana dan kapanpun, Ajal pasti menjemput kita
Siap atau tidak ?
Kita harus mempersiapkan semuanya

Semua yang terjadi hingga detik ini adalah takdir yang sudah Allah tuliskan untuk setiap hambaNYA dikitab lauh mahfudz.
Semua hanya titipan, semua milik Allah yang ada dibumi dan dilangit.
Selama masih ada, semoga kita bisa menjaganya dengan sebaik mungkin.

Doa, berdoalah...
karena hanya 'doa' yang pergi dan bisa kembali

Sabtu, 22 Desember 2018

Untukmu, Mama ~

Sosok perempuan pertama yang menjadi tempat tinggalku
Sosok perempuan yang memberiku cinta dan kasih
Sosok perempuan yang menjagaku setiap saat
Sosok perempuan yang hebat

Dia rela memperjuangkan semuanya
bahkan sebelum aku datang ke dunia ini
dia sudah menopangku didalam rahimnya
menjagaku dengan segala aktivitasnya

Dia yang rela mengorbankan segalanya
demi kebahagiaan anaknya
Ibu...
Mama...
Bunda...
Dan semua panggilan sayang untuknya

untuk semua perjuangan mama
untuk semua pengorbanan mama
untuk semua keikhlasan mama
untuk semua cinta yang tak pernah lekang oleh waktu...
untuk semua doa terbaik yang kau panjatkan untukku...
Terimakasih sudah mengajariku hingga detik ini dan selamanya...


Terimakasih Maa..untuk segalanya
Dari putri kecilmu yang beranjak dewasa, Dini Novianti.

" Belajar Dari Penolakan "

Ini sharing aja pengalaman tentang "bagi brosur"
Ternyata nggak mudah sekedar bagi brosur.
Kita harus berdiri 2-3 jam untuk menyebarkannya.
Dan itu tergantung dari berapa banyak brosur yang kita bagiin.

Ada yang ramah, menerima dengan ucapan terimakasih.
Ada yang menerima dengan "iya"
Ada yang tertarik dan langsung bertanya tentang isi brosurnya
Ada yang menolak dengan halus, seperti "udah tadi", "maaf", atau "makasih"
Ada yang menolak dengan "maaf, anak saya masih kelas 1 SD", Memberikan tanda dengan tangan menolak, dicuekin, sedang sibuk atau pura-pura sibuk.

Tidak ada pekerjaan yang mudah, semua ada kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dengan begini, belajar dari bawah, Dini jadi belajar lebih menghargai apapun pekerjaan seseorang, usaha yang dilakukan seseorang, kita nggak bisa menganggap remeh.

Belajar dari penolakan-penolakan dan keramahan manusia, benar benar cukup menguji mental kita. Mereka yang sudah menghargai, alhamdulillah diberkahi hati yang pandai menerima. Mereka yang belum menghargai, mungkin masih tertutup dengan dunia luar yang penuh kerja keras.

Selasa, 18 Desember 2018

Ayah

Laki-laki pertama yang selalu ada disampingku
Yang pertama membisikkanku suara paling merdu yaitu adzan
Yang pertama aku genggam tangannya saat aku datang kedunia ini
Yang pertama menuntun aku mengarungi dunia ini

Dialah Ayah...Bapa...Papa...
Sebutan untuk memanggilnya
Dia yang mengajarkan aku kerja keras, pengorbanan, perjuangan, bersyukur, cinta, harapan, dan semua hal tentang kehidupan

Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu
Maafkan aku yang belum bisa menjadi anak yang baik


18.12.18
Begitu banyak hal yang kau lalui, Pa
Terimakasih sudah mendampingiku hingga saat ini
Terimakasih untuk selalu mendampingiku
Terimakasih untuk selalu memperjuangkan keluarga kecilmu ini
Terimakasih untuk selalu mendoakanku disetiap nafasmu
Terimakasih sudah menjadi sosok lelaki terbaik.  Sehat selalu Pa, selalu doa terbaik untukmu, Aamiin


Semoga kelak ku menemukan dia, lelaki yang bisa menjaga dan menyayangiku juga, sepertimu bahkan mungkin lebih baik darimu. Kamu tetaplah raja dihatiku, karena dia, adalah pangeranku nanti.


Terimakasih untuk segalanya, Ayah.


Dari anak perempuanmu, Dini Novianti

Rabu, 28 November 2018

My D

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah...

Rabu, 28 November 2018
Hari ini tepat, sisa umurku kembali berkurang. Sudah banyak hal yang aku lalui. Suka, duka, halangan, ujian, bahagia, kesal, kecewa dan semua rasa yang Allab ciptakan kepada manusia.

Beberapa target belum tercapai, semoga sebelum berkurang lagi, dan jika masih Allah beri waktu. Aku mampu mencapai target-target itu, aamiin.

Terimakasih kedua orangtuaku yang selalu mendampingiku hingga detik ini.
Dini nggak bisa ngomong apa apa lagi buat kalian. Doa terbaik untuk mama dan papa, sehat selalu yaa kalian.

Terimakasih untuk 12 meka, maaf belum bisa menjadi walas yang baik.

Terimakasih untuk semua sahabat dan teman atas ucapan dan doanya, semoga kalian selalu bahagia dan dalam lindungan Allah swt.

Untuk kamu, iya kamu, yang sampai saat ini belum ku ketahui siapa dirimu... Semoga Allah mempertemukan dan mempersatukan kita dalam janji sucinya. Seseorang yang kita bisa saling berjuang, saling belajar, saling menerima dan memberi, seseorang yang Allah siapkan untukku.





Minggu, 25 November 2018

Bukan Sekedar Guru



Tahun lalu, dapat kesempatan untuk bantu akreditasi di puskesmas walaupun secara tidak langsung, tahun ini ikut langsung akreditasi di sekolah. Awalnya nggak terlibat, namun karena ada something, jadi terjerumus juga. Tapi ya udahlah, jalanin aja. Mulai dari persiapan dokumen, dari standar satu sampai dengan standar 8, jangan ditanya satu-satu ya, nggak hafal.

Banyak hal dan ilmu yang dini pelajari semenjak jadi seorang guru, mulai dari mengembangkan ilmu, cara mengajar, pendekatan ke murid, belajar bikin rpp, mengenal kegiatan-kegiatan disekolah mulai dari awal semester sampai akhir semester.

Jadi guru itu nggak mudah, guru yang bukan hanya sekedar transfer ilmu, tapi juga mendidik anak-anaknya. Dari akreditasi, yang lebih berasa kayak kuliah umum pendidikan 2 hari tapi rasa 4 sks ini, Masya Allah...Alhamdulillah, bukan sekedar ilmu pendidikan tapi muhasabah diri sebagai guru.
“ kita (guru) adalah gurunya anak-anak, bukan guru mata pelajaran”, “ kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual “, “ memecahkan masalah bukan mempermasalahkan masalah “. Tujuan pendidikan nasional adalah Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada  Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, sehat, Berilmu, Cakap, Kreatif, Mandiri, dan Menjadi Warga Negara yang Demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan ini mengandung aspek spiritual,Kognitif, Psikomotor dan Afektif. Kita adalah gurunya anak-anak, bukan guru mata pelajaran

Pendidikan itu penting, Dini percaya semua yang ada dikehidupan ini memberikan kita pelajaran. Guru disekolah guru formal buat kita. Tapi menurut Dini, Siapapun, Dimanapun, Kapapun, dan Segala sesuatunya bisa jadi “ guru”, Karena belajar tidak selalu soal menghitung, membaca, menulis, tetapi lebih kepada bagaimana kita memaknai sesuatu. Apa yang kita bisa diterapkan setelah belajar. Dini pun masih belajar buat semua itu, kita sedang belajar di universitas kehidupan.
Sekolah hanya memfasilitasi murid untuk belajar dan berkembang, guru tidak bisa 24 jam standby mengawasi mereka. Masa Sekolah, adalah masa yang paling indah. Kalian bisa belajar, bermain, diusia yang sangat aktif dan antusias dalam segala hal. Semoga semakin hari, kalian juga semakin semangat belajar, suatu saat ketika kalian keluar dari bangku sekolah, kalian akan mengerti betapa indahnya sekolah, betapa harusnya kalian memanfaatkan kesempatan ini. Semoga setelah ini, arahnya akan semakin jelas. Menjadi guru untuk saat ini, jadi suatu amanah, yang Dini juga belum tahu apakah ini benar-benar bisa dini jalani sepanjang hidup. Saya masih belajar untuk jadi pendidik dan mendidik kalian. 
KKN UNJ 2016




Kita tidak pernah tahu apa rencana dan kehendak Allah untuk kita. Tapi yakinlah, Allah selalu punya cara terbaik dan terindahNYA, berbaik sangka sama Allah, bukan mengeluh tapi mengadu kepada Allah. Allah Maha Kaya, jadi kapapun kita butuh sesuatu, berdoa dan minta sama Allah.

Saya mungkin tidak bisa menghafal nama kalian semua. Tapi kalian semua, in syaa Allah ada dalam doa saya. Semangatlah, karena ketika kalian belajar dari sekarang, kelak kalian akan mampu mengapai masa depan. Latar belakang atau apapun yang menjadi hambatan, jadikan itu motivasi untuk kalian maju, tumbuh dan berkembang. Ada orangtua yang menunggu kalian, bahagiakan mereka. Beruntungnya kita masih memiliki mereka mendampingi setiap proses kehidupan ini. Bagaimanapun mereka adalah orang yang pertama mengenalkan kita kehidupan. Yang selalu siap memberi dan menerima kita. Diluar sana mungkin ada yang sudah tidak memiliki orangtua, harus sambil bekerja demi memenuhi kebutuhannya. Apapun keadaan yang Allah berikan, itu karena Allah sayang sama kita, karena Dia tahu, kita mampu.

Akreditasi 2018

Selamat hari Guru 25 November 2018
Dari saya yang masih belajar


Minggu, 11 November 2018

Perjuangan itu ....



Perjuangan ...

Perjuangan itu apa menurut kalian ?
Kata Djuanita ( Teman Kuliah ) “ Perjuangan adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan walaupun disertai dengan hambatan “

Tifla Daniati ( Guru alias teman seperjuangan ) “ Perjuangan itu yang bakal dilakuin seumur hidup “

M. Sinna ( Siswa 12 Meka ) “ Perjuangan itu sebuah usaha untuk mengapai sesuatu, sesuatu yang kita dambakan berarti merupakan hal positif, hal positif insya Allah bernilai pahala. Jadi hakikatnya sebuah perjuangan merupakan langkah kita mengapai suatu Pahala disisi Allah."

Habibie ( Sepupu ) “ Perjuangan adalah seni, proses yang mau tidak mau harus kita lewati “

Krisna ( Siswa  11 TKR) ‘ Perjuangan sebuah usaha yang kita lakukan untuk suatu hal berjuang untuk lebih baik “

Helena ( Siswa, 11 OTKP ) “ Perjuangan itu Usaha “

Defril ( Siswa 12 Meka) “ Perjuangan itu bekerja keras, semangat dan belajar mengejar cita-cita ”
Ipit ( Sahabat, Guru SMP ) “ Perjuangan itu melawan sesuatu yang memaksa buat diri sendiri “

Wawan ( Katanya si Anak hebat ) Perjuangan itu “ Sebuah reaksi kita terhadap apa yang kita inginkan/sesuatu. “

Ini adalah pendapat dari beberapa tentang apa arti perjuangan. Perjuangan itu pasti melekat sama kehidupan kita. Karena kehidupan ini menuntut sebuah perjuangan. Dari hal kecil yang bisa kita amati, perjuangan seorang Ayah untuk membahagiakan keluarganya, pasti kita merasakan hal itu. Seorang ibu yang memperjuangkan hidupnya untuk anak-anaknya. Sederhana saja, tapi itu hal yang bisa menakjubkan buat kita. Tidak semua orang berhasil dengan perjuangannya, atau mudah melaluinya. Ada yang melakukan banyak pengorbanan, dan itu dilakukannya. Seperti itulah perjuangan. Ada banyak cerita didalamnya, perjuangan selalu mengajarkan kita untuk melangkah melewati satu demi satu proses, yang kita tidak pernah tahu hasilnya. Karena hasil sudah Allah tentukan.


Perjuangan yang sedang kalian lakukan ?

Ada yang sedang berjuang untuk membahagiakan orangtuanya,

Ada yang sedang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan terbaiknya,

Ada yang sedang berjuang untuk mendapatkan jodoh terbaiknya,

Ada yang sedang berjuang untuk mendapatkan sekolah terbaiknya,

Ada yang sedang berjuang untuk mendapatkan tempat tinggal terbaiknya,

Ada yang sedang berjuang untuk mencapai cita-citanya,

Atau mungkin kamu, yang sedang memperjuangkan seseorang 

Tetapkan niatkan perjuangan kita karena Allah, Allah alasan utama kita.

“ Hidup tiada mungkin tanpa pengorbanan, tanpa perjuangan, mulai adanya.....”

Salah satu lirik lagu... Inilah Hidup, Perjuangan, Pengorbanan ....

Selamat berjuang semuanya !!! Semoga Allah senantiasa mengiringi perjuangan kita.. Aamiin


Selasa, 06 Maret 2018

Ujian Kehidupan


Kehidupan ini penuh kejutan
Kita sebagai manusia, tidak pernah tahu bagaimana hari-hari yang
Akan kita lalui, layaknya sebuah perahu layar, yang tahu kapan akan berlayar
Tapi tidak pernah tahu akan ada ombak yang seperti apa

Kadang, sebagai manusia pasti kita pernah merasakan jatuh
Merasa begitu banyak hal yang sudah terjadi dan lalui
Dan tiada hentinya, sampai kadang hanya butuh meneteskan air mata
Memang tidak menyelesaikan, tapi semua penat rasanya mereda

Saat ini, aku dihadapkan dengan ujian kehidupan yang berbeda
Aku harus beradaptasi kembali dengan lingkunganku
Dengan orang-orang baru yang aku temui
Tidak mudah, butuh waktu dan proses
Untuk memahami satu demi satu, dua demi dua, dan seterusnya
Sampai kadang aku ingin berkata “ aku lelah “
Menjadi yang selalu bisa disinggahi, dimanfaatkan, disusahkan
Seperti lebah yang diambil madunya

Namun, lagi...lagi...mereka menguatkan aku
Kedua orangtua yang selalu ingin aku bahagiakan
Yang selalu jadi prioritasku
Aku tidak ingin menjadi beban untuk mereka
Karena beban yang mereka tampung sudah banyak
Sebisa mungkin aku berusaha meringankan beban kalian
Tapi, apa ? mereka (orang -orang disekitar kita ), mereka tidak pernah membuka matanya

Ya Allah, sudah banyak yang kami lalui, tak bisakah mereka sedikit saja mengalah
Mungkin aku lelah, tapi kedua orangtuaku pasti jauh lebih lelah
Ntah, ada rencana indah apa yang akan Allah tunjukkan
Rahasia dibalik rahasia

Pembelajaran yang tidak pernah habis, untuk setiap ujian kehidupan

Belajar Sabar, Ikhlas dan Bersyukur

Ilmu kehidupan yang selalu dekat dengan kehidupan manusia
Mungkin inilah cara Allah menunjukkan Kasih dan CintaNYA untuk kita, melalui ujian yang datang silih berganti. Untuk membuat kita mengingatNya, merintih kepadaNYA, karena Dia ingin kita selalu dekat denganNYA. Semoga selepas kesabaran ini, akan ada keindahan yang datang hingga membuat kita lupa akan rasa sakitnya. Tidak di dunia, melainkan di akhirat, alam yang kekal bukan sementara. Semoga Syurga kau jadikan tempat peristirahatan kami yang paling indah. Allahuma Aamiin

Di setiap doa, ada jawaban
Di setiap kesulitan, ada kemudahan
Di setiap kehidupan, ada ujian
Di setiap ketidakmungkinan, ada keajaiban
Bertahan, dan Bersabarlah ...