Menjadi guru? Sebuah cita-cita, atau takdir yang Tuhan siapkan (?)
Awalnya tidak ada niat menjadi seorang Guru. Dan ternyata pengumuman SNMPTN undangan, Allah punya rencana lain, dan nama Dini Novianti diterima di Program studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Negeri Jakarta.
Menempuh pendidikan di sebuah kampus hijau yang notabennya mencetak lulusan guru-guru.
Menempuh pendidikan di sebuah kampus hijau yang notabennya mencetak lulusan guru-guru.
Ketika dijalani, ilmu yang
diperlukan untuk mejadi seorang guru, ternyata nggak semudah yang aku lihat
ketika menjadi seorang murid. Ilmu yang sebenarnya terkonsep, bagaimana
merencanakan pembelajaran, mencari bahan ajar, menyiapkan model pembelajaran,
membuat soal sampai menilai dan mengevaluasi.
Ternyata ....
Ketika kita belajar tentang
sebuah ilmu, ilmu untuk kita sampaikan kepada orang lain. Bukan hal yang mudah.
Menghadapi manusia yang beranekaragam karakternya. Dan ditambah ketika ilmu
kita belum dikuasai. Maka belajar, belajar dan belajar.
Ketika memasuki kelas, membuka
pembelajaran hingga menutupnya. Memimpin sebuah kelas yang dipenuhi
murid-murid. Bukan sekedar ilmu yang kita ajarkan, tapi juga bagaimana kita
mendidik mereka, mentaati peraturan, bersikap disiplin, menjadi insan yang
layak di dunia luar nanti. Sekolah merupakan tempat seseorang belajar dari yang
tidak bisa menjadi bisa, tidak tahu menjadi tahu, tempat dimana orang tua
menitipkan anak mereka untuk menempuh pendidikan yang seharusnya.
PKM – Praktik
Keterampilan Mengajar
singkatan sebenarnya hehe
Akhirnya ditempatkan di SMK karya guna (KG) jurusan TKJ. Pertama datang kesana, sekolah
itu cukup sederhana. Pak yusro pernah berkata, dan itu benar “ kalian yang perempuan, seperti cahaya
ditengah kegelapan “. Bagaimana tidak, ketika datang kesana sudah ditanya, kak,
mau ppl disini ya? , banyak-banyak cewenya, subhanallah. Belum lagi, di goda
dengan suit-suit -___- #rasanya seperti flashback waktu melihat cerita bu yati, guru biologi
waktu SMA, ketika dia dulu di godain sama murid-murid cowonya.
03/10/15
Setelah sebulan
merasakan yang namanya PKM, alhamdulillah masih bisa bertahan walaupun lelah ini
mengikuti. Pengen menyerah rasanya, tapi udah ngga bisa. Jadi seperti kata
dospem PKM “ Jadikan ini sebagai pengalaman hidup, nikmatin saja “.
Hari jumat
ini, ketemu bapak dospem dan dapet nasehat itu. Senangnya juga dapet dospem
yang perhatian dalam konteks merangkul mahasiswa bimbingannya. Monitoring
perkembangan bagaimana setelah sebulan kita PKM di KG. Banyak sekali cerita
yang kita bagi di forum ini. Dari murid yang suka tidur, pakai headset. Entah
harus bagaimana menghadapi mereka. Mungkin benar, mereka itu hanya niat datang
sekolah, yang penting sekolah. Hemm...(menghela nafas panjang) Padahal kita
datang dengan niat yang baik tapi disana seperti itu, memang kadang semua tidak
sesuai harapan yaa.
Pengalaman ngawas UTS, dari kelas 10-12, sesuatu banget.
Mulai dari diliatin dan itu tatapannya nggak enak -_- , digombalin, disuruh
ngajarin soal uts mereka, ya Allah, bingung mau nangis apa ketawa, kok muridnya
kayak gini yaa ? sampai dospem bilang “ unik-unik “. Saking uniknya saya sampai
belom mengerti mereka. Semangat 2 bulan lagi, ini akan selesai dengan hasil
yang terbaik, alhamdulillah....
16/10/2015
Hari jumat ini ketiga kali ya berhadapan dengan
mereka, kelas x tkj 1, kelas tkj yang super sekali. Perlu kesabaran ekstra
menghadapi mereka. Kalau belajar
ada yang pakai
headset, tidur, okelah. Tapi ini mengejek, membuat jengkel orang dengan
kata-kata yang tidak sopan. Satu murid ini terlalu istimewa, seenaknya sendiri,
nantangin, dan iseng yang berlebihan. Didiemin dengan muka tegas, malah makin
jadi. Saya nggak tau lagi harus menghadapi kalian seperti apa. Materi yang saya
berikan, tidak banyak. Disuruh nyatet, nggak ada yang mau nyatet.
Disuruh jawab
pertanyaan, malah bilang kalau nggak mau jawab gimana *istighfar aja deh*. Hari
ini sepertinya puncak emosi saya, satu murid ini udah gak bisa ditangani,
terpaksa saya laporkan ke wakasek. Akhirnya murid ini dihukum oleh beliau.
Sebenarnya saya ga tega dan ga mau, tapi dia harus dibuat jera supaya tidak
mengulanginya lagi.
23/11/15
Alhamdulillah, Syukur aku panjatkan atas segala kuasa Allah swt yang
Maha Berkehendak dan Maha mengetahui apa yang ada di bumi dan langit. Ujian PKM
hari sudah dilewati, dan semua cukup lancar. Baru tahu info hari jumat kalau
3-4 mhs uji PKM hari senin. Waktu itu sedikit ragu, tapi mau nanti atau besok ,
maupun lusa pasti akan terjadi. Siapkan, kerjakan, jalanin dan berdoa !
Dan selesai juga hari ini, cukup lega. Jadi yang pertama maju. Dan
sempet gak sengaja melihat ada catatan dari pak yusro sepertinya. Dan lucunya
saat menemui beliau di pagi hari sebelum ujian, sempet nanya, mikir apa din ?
rasanya seperti dia bisa baca pikiran dini muehehe.
Terimakasih untuk semuanya, bantuan dan supportnya, kelas XI TKJ 1 yang
berkesan karena welcome dan seru banget, walaupun rada susah diajak belajar,
harus penuh rayuan. Anak-anak XI TKJ 1 ini mereka bandel, tapi diantara mereka
kalau didorong atau disupport pasti mau. Harus dipaksa dengan cara suabbbaar
banget. Meskipun ada yang suka main, males-malesan kadang ternyata justru
ngerti mereka. Setiap hari pasti beda anak yang rajin sama malesnya. Ada yang
kemarin rajin, hari berikutnya jadi males dan begitupun sebaliknya. Mungkin
ilmu yang saya berikan tidak banyak, semoga kalian bisa mengambil ilmu itu.
Bandel boleh, asal kalian tahu kapan waktunya harus belajar dan bermain. Oh ya terimakasih juga X TKJ 1 sudah banyak memberi saya pengalaman.
Beberapa bulan PKM ini, banyak banget hal yang dini dapetin, dari yang
menjengkelkan sampai yang berkesan. Sebenarnya menjadi guru itu mudah, yang
sulit jadi pendidik. Membuat seorang siswa belajar, memiliki sopan santun,
bahkan untuk menghargai apapun dan siapapun itu yang penuh sekali tantangannya.
Apalagi mereka sedang asik dengan dunia remajanya.
After Ujian, with Desi |
Tami - Aldo - Ragil |
Anitia-Aldi-Satrio-Dean-Ari-Ananda-Febri-Ferdi |
XI TKJ 1 - Foto bareng aja susah diatur haha |
Mungkinkah aku sudah jatuh cinta dengan mengajar ?
Mungkin ya
Mungkin tidak
Tapi untuk bertahan dengan cinta itu, aku belum tahu sanggup atau tidak.
Setelah mendapat pengalaman Mengajar dan mendidik selama PKM, ternyata
menjadi seorang guru sungguh ibadah yang cukup mulia. Kita menjadi orangtua di sekolah,
mentransfer ilmu, membimbing anak-anak, menyiapkan segala hal untuk proses
pembelajaran, mendidik budi pekerti mereka, banyak banget hal yang harus
dilakukan oleh seorang guru. Bisa membuat mereka mau belajar itu merupakan hal
yang luar biasa dan mempertahankan mereka untuk terus belajar itu yang sulit.
25 November 2015
SELAMAT HARI GURU ~
Pendidikan Indonesia yang lebih baik dan berkualitas ~
Pendidik – Terdidik – Mendidik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar